KONSEP DIRI SEORANG MANUSIA

1. Hakikat penciptaan manusia.
 Asal kejadian manusia :
Dari segi penciptaannya, manusia adalah sebaik-baik penciptaan/ahsanut- taqwim (95:4).
(1) Dari tanah (turob, 3:59), tanah liat (lazib, 37:11), tanah kering dan lumpur hitam (shalshaal, 15:28), saripati tanah (23:12).
(2) Dari air yang hina (32:7-8), dari air yang dipancarkan (86:6-7), dari nuthfah (36:77).
 Dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Allah mengingatkan manusia tentang asal kejadiannya (Adam) yaitu dari tanah dengan berbagai unsurnya, dan keturunannya diciptakan dari saripati tanah berupa air mani yang hina, sehingga sepantasnya manusia menyembah Allah yang telah menciptakannya dengan penuh ketawadhuan.

2. Kedudukan (tugas) manusia di dunia.
Tugas yang diemban manusia di muka bumi ini pada dasarnya ada dua, yakni tugas ibadah dan sebagai khalifah. Keduanya merupakan tugas yang besar, berbarengan dengan misi penciptaan manusia itu sendiri. Sungguh, kehadiran manusia di muka bumi ini tidak untuk main-main dan sendau gurau, tapi dengan satu kepastian arah serta tujuan (23:115 / 75:36). Tugas manusia memang tidaklah ringan , terbukti tak satupun makhluq berani mananggungnya (33:72).

(1) Sebagai hamba Allah
Tugas utama diciptakannya manusia adalah sebagai hamba Allah yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang disembah dan sebagai prioritas utama cinta kita.
Dalam QS 51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang hamba Allah seharusnya dilakukan dalam rangka persembahannya kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk mencapai keridhaan-Nya. Ibadah adalah segala amal (perbuatan) manusia yang semata-mata diniatkan untuk Allah dan sesuai dengan aturan yang telah digariskan oleh-Nya. Sedangkan hakekat ibadah adalah ketaatan dan ketundukan yang mutlak kepada Allah SWT. Oleh karena itu, segala sesuatu yang diperbuat seseorang karena ketaatan dan ketundukannya kepada Allah adalah ibadah.

(2) Sebagai khalifah di bumi
Kedudukan manusia sebagai wakil Allah di bumi untuk mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan memberi kontribusi mengatur bumi berdasarkan syari'at yang ditetapkan Allah (2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan bumi dengan ketentuan Allah (11:61) dan berlaku adil demi kemaslahatan dan kebaikan (57:25, 38:26).
Tugas yang diemban manusia berkaitan dengan kekhalifahan ini amat berat. Syarat utamanya adalah beriman dan beramal saleh. Mereka memimpin peradaban di bumi ini dengan jalan menegakkan syariat secara adil, kemudian memakmurkan bumi Allah berdasarkan syariat tersebut. Tentu saja manusia yang diangkat sebagai pemimpin (khalifah) tersebut bukan berfungsi sebagai penguasa mutlaq, dan harus berbuat berdasarkan perintah yang mengangkatnya, bukan atas kemauan sendiri.
Tugas kekhalifahan ini berhubungan erat dengan tugas yang pertama, yakni ibadah (penyembahan). Kekhalifahan dimaksudkan untuk tegaknya "ubudiyah" secara total.Oleh karenanya , tugas mengemban syariat Allah di muka bumi serta pemakmuran bumi senantiasa terkait dengan pengabdian kepada Allah secara mutlaq. Dan kedua tugas tersebut kelak akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah atas pelaksanaan tugas-tugas tersebut.

0 komentar:

Szamat Datang



Powered By Blogger

 

Blog Template by Adam Every. Sponsored by Business Web Hosting Reviews