AKTOR AKTOR BUSUK
11 Kriteria celag yang dipilih
1. MUda ,cerdas, dan berkompeten
2. Komitmen terhadap perubahan
3. Mendukung kemandirian local
4. Peduli terhadap pendidikan
5. Peduli terhadap lingkungan
6. Tidak terlibat korupsi
7. Tidak terlibat skandal perempuan dan KDRT
8. Tidak menjadi kaki tangan Orde Baru
9. Tidak terlibat kasus pornoaki , narkoba, dan judi
10. Tidak menjadi antek Asing
11. Mermoral dan amanah
Say no golput, say no to Politisi Busuk !!
Milih nggak milih, tetap TERPILIH, So yang Paling Baik MEMILIH tapi SELEKTIF
1. KATAKAN TIDAK UNTUK POLITISI BUSUK
Siapa itu politisi busuk? Yaitu politisi yang berpolitik ‘busuk’. Terlibat kasus KORUPSI (terindikasi, tersangaka ,sedang proe pengadilan, telah divonis penjara, amupun yang dah kluar tahanan) . Suka memanfaatkan tatus pejabat public untuk kepentingan pribadi/kelompok, kasus suap menyuap, pelaku KDRT, kekerasan pada anak, terlibat kasus pornografi (/aksi) ,skandal perempuan, biasa janji janji palsu, suka tidur kalo bicara soal rakyat, dll…
Teori Machivelli tentang politik, gunakan cara apapun demi sebuah ‘keberhailan’ cara baik or nggak baik semua jadi halal. Penghalalan terhadap cara ‘busuk’ akhirnya menjadi cara politik yang mendominasi, politisi itu mestinya memang actor busuk. Terus kenapa mesti ada lagi istilah POLITISI BUSUK ? (
POLITISI BUSUK = _Istilah_ SAMPAH BUSUK, busuk diantara yang busuk #*@%*
Tapi politik itu nggak busuk !!! Selama ni ,teori politik kita yang salah … referensi kita yang bermasalah. Harapan itu masih ada, karena ia memang selalu ada, dan fakta menjadi penguatnya. Trus siapa mereka ? (yang bukan politisi busuk).
2.
Gimana cara kenalnya ? ribet nggak ribet mesti berusaha untuk kenal. Awalnya so kenal, tapi lama nggak lama pasti bakal kita kenal juga. Ngga jarang juga yang akhirnya ngaku. _koq bisa_ Karena dipaksa oleh keadaan, n secara psikologis memang susah untuk disembunyikan (bagi yang masih ingat bahwa dirinya manusia).
Orang orang seperti mereka (inyaAllah kita tetap terjaga) _kata pak Fuad Rumi_ pantes untuk dianalisis dengan teori Flatus. Pertama, berbau dan berbunyi. Ini
3. BERANTAS POLITISI BUSUK
LSM, ORMAS jadi saksi (/korban) atas ‘keberanian’ beberkan data nama sang politisi buruk. Pengadilan tuh…., bukan politisinya yang diadili, tapi orang ‘beraninya’ yang diproses, perusakan nama baik katanya. Tim advokasinya juga jadi masalah (nggak dipersiapkan sebelumnya, or nggak kuat).
Cara apa yang cukup adem tapi OK?
Kampanye moral dan berkesinambungan, yang bermasalah memang moralnya ,politisi bermoral ‘diangkat’ n yang buruk di bombe’ (sangsi moral)_biar efek jeranya dapet_ sangi soaialnya gede gede aja sekalian..Sangsinya mulai dari sebelum pencalonan (biar parpolnya juga takut n selektif), saat jadi caleg, sampe jadi aleg (menjabat), dst. Rekayasa sosial…Sangsi sosialnya gmana ?? Yah…nanya, kreatif donk ! N inget, aksi national bro, perjuangan local terus,
KATAKAN TIDAK, & BERANTAS
HARAPAN ITU MASIH