Kita bermain-main
Siang-siang hari Senin
Tertawa satu sama lain
Semua bahagia, semua bahagia
Kita berangan-angan
Merangkai masa depan
Dibawah kerindangan dahan
Semua bahagia, semua bahagia
Matahari seakan tersenyum
Walau makan susah walau hidup susah
Walau tuk senyum pun susah
Rasa syukur ini karena bersamamu juga susah dilupakan
Oh Ku bahagia
Kita berlari-lari
Bersama mengejar mimpi
Tak ada kata tuk berhenti
Semua bahagia, semua bahagia
Label:profil Kader lirik
POLITIK #&$*^?!*)I
Politik di Indonesia. Bicara kualitas mayarakat yang mayoritas kurang cerdas. Lihat fenomena politisi berpolitik busuk alias mafia politik. Masyarakatnya udah jelas masalahnya, belum tercerdaskan masalah politik. Poitisinya punya masalah apa?
Kita lagi bicara tentang terdidik or nggak terdidik. Solusinya ya pendidikan. Pendidikan politik untuk masyarakat itu penting. Masyarakat mestinya paham dalam memanfaatkan hak politiknya. Mayarakat mesti nya paham dalam memanfaatkan hak politiknya. Masyarakat mesti paham tentang kewajiban politiknya. Masyarakat mesti paham tentang fenomena politik yang menghampirinya. Pendidikan untuk politisi udah beda ceritanya. Yang penting dalam pendidikan politisi adalah pendidikan politik untuk mendapatkan kefahaman tentang istem politik dan punya referensi politik yang ‘bener’. Dan yang g kalah pentingnya adalah pendidikan MORAL untuk para politisi. Itu mesti!!
Jadi, ada 2 obyek yang mau kita didik, masyarakat dan politisi. SIapa yang jadi prioritas pendidikan moral dan politik (masyarakat juga butuh pendidikan moral) kita sekarang ?? masyarakat atau politisinya?
Sumber masalah kita adalah politisi busuk. Politisi busuk selalu menipu masyarakat atau bahkan engaja_memanfaatkan_ ‘kebodohan’ mayarakatnya. Politisi yang ‘paham’ akan makna dan substansi politik, serta memiliki pendidikan moral tenti juga akan berupaya dan mampu menghasilkan masyarakat yang cerdas. Bagaimana korelasinya antara politisi bersih dengan masyarakat cedas?.. Politisi politisi bersih masuk/membuat/mempengaruhi Partai Politik yang bersih dan berkualitas. Kompetisi politisi/parpol bersih saling bersaing konsep terbaik untuk masyarakat. Politisi , parpol, beserta kompetisinya ecara langsung or g langsung menjalankan fungsi pendidikan politiknya dan kaderisasinya terhadap masyarakat. Kalo dah gini, Politik
Yah… Harapan itu Pasti Ada
AKTOR AKTOR BUSUK
11 Kriteria celag yang dipilih
1. MUda ,cerdas, dan berkompeten
2. Komitmen terhadap perubahan
3. Mendukung kemandirian local
4. Peduli terhadap pendidikan
5. Peduli terhadap lingkungan
6. Tidak terlibat korupsi
7. Tidak terlibat skandal perempuan dan KDRT
8. Tidak menjadi kaki tangan Orde Baru
9. Tidak terlibat kasus pornoaki , narkoba, dan judi
10. Tidak menjadi antek Asing
11. Mermoral dan amanah
Say no golput, say no to Politisi Busuk !!
Milih nggak milih, tetap TERPILIH, So yang Paling Baik MEMILIH tapi SELEKTIF
1. KATAKAN TIDAK UNTUK POLITISI BUSUK
Siapa itu politisi busuk? Yaitu politisi yang berpolitik ‘busuk’. Terlibat kasus KORUPSI (terindikasi, tersangaka ,sedang proe pengadilan, telah divonis penjara, amupun yang dah kluar tahanan) . Suka memanfaatkan tatus pejabat public untuk kepentingan pribadi/kelompok, kasus suap menyuap, pelaku KDRT, kekerasan pada anak, terlibat kasus pornografi (/aksi) ,skandal perempuan, biasa janji janji palsu, suka tidur kalo bicara soal rakyat, dll…
Teori Machivelli tentang politik, gunakan cara apapun demi sebuah ‘keberhailan’ cara baik or nggak baik semua jadi halal. Penghalalan terhadap cara ‘busuk’ akhirnya menjadi cara politik yang mendominasi, politisi itu mestinya memang actor busuk. Terus kenapa mesti ada lagi istilah POLITISI BUSUK ? (
POLITISI BUSUK = _Istilah_ SAMPAH BUSUK, busuk diantara yang busuk #*@%*
Tapi politik itu nggak busuk !!! Selama ni ,teori politik kita yang salah … referensi kita yang bermasalah. Harapan itu masih ada, karena ia memang selalu ada, dan fakta menjadi penguatnya. Trus siapa mereka ? (yang bukan politisi busuk).
2.
Gimana cara kenalnya ? ribet nggak ribet mesti berusaha untuk kenal. Awalnya so kenal, tapi lama nggak lama pasti bakal kita kenal juga. Ngga jarang juga yang akhirnya ngaku. _koq bisa_ Karena dipaksa oleh keadaan, n secara psikologis memang susah untuk disembunyikan (bagi yang masih ingat bahwa dirinya manusia).
Orang orang seperti mereka (inyaAllah kita tetap terjaga) _kata pak Fuad Rumi_ pantes untuk dianalisis dengan teori Flatus. Pertama, berbau dan berbunyi. Ini
3. BERANTAS POLITISI BUSUK
LSM, ORMAS jadi saksi (/korban) atas ‘keberanian’ beberkan data nama sang politisi buruk. Pengadilan tuh…., bukan politisinya yang diadili, tapi orang ‘beraninya’ yang diproses, perusakan nama baik katanya. Tim advokasinya juga jadi masalah (nggak dipersiapkan sebelumnya, or nggak kuat).
Cara apa yang cukup adem tapi OK?
Kampanye moral dan berkesinambungan, yang bermasalah memang moralnya ,politisi bermoral ‘diangkat’ n yang buruk di bombe’ (sangsi moral)_biar efek jeranya dapet_ sangi soaialnya gede gede aja sekalian..Sangsinya mulai dari sebelum pencalonan (biar parpolnya juga takut n selektif), saat jadi caleg, sampe jadi aleg (menjabat), dst. Rekayasa sosial…Sangsi sosialnya gmana ?? Yah…nanya, kreatif donk ! N inget, aksi national bro, perjuangan local terus,
KATAKAN TIDAK, & BERANTAS
HARAPAN ITU MASIH
Menapaki langkah langkah berduri
Menyusuri rawa lembah dan hutan
Berjalan di antara tebing jurang
Semua di lalui demi perjuangan
Melatih tubuh di dalam perjalanan
Saat hujan dan badai merauk di badan
Namun jiwa harus teru bertahan
Karena perjalanan masih panjang
Reff
Kami adalah tentara Allah
Iap melangkah menuju ke medan juang
Walau tertatih kaki ini berjalan
JIwa perindu syahid tak akan tergoyahkan
Wahai tentara Allah tertahanlah
Jangan menangis walau jasadmu terluka
Sebelum engkau bergelar syuhada
Tetaplah bertahan dan bersiap iagalah
Label:profil Kader semangat