PEREMPUAN DALAM POLITIK
Sisi Lain Perjuangan
Ia dibutuhkan, ia menyejukkan. Bukan karena penyegaran mata atas fisiknya yang berbeda. Namun kemampuannya untuk memerankan diri sebagai seorang ibu. Mampu menyiram wadah politik yang terlalu panas dengan kasih sayang. Ia memiliki kecerdasan fikiran, yang mampu menyatukan dengan hati, meluluhkan keangkuhan dengan penentraman jiwa, ia mendewasakan fikiran dengan kewibawaannya.
Politik yang terlalu panas, menggerahkan fikiran, mampu menggurakkan emosi, menciptakan penguatan otot2 fisik.
Dulu ada barisan akhwat diantara Sirah Sayyidah Aisyah yang mulia. Seorang ibu ummat, istri seorang rajul siyasi yang handal. Kemarin ada Istri mas’ul para ”ikhwan” yang menjalankan @ peran ganda kenegaraan (ibu ”negara” dan Pahlawan ”ngara”). Sekarang ada
Akankah ia berhasil?
Ia sedang berjalan, menyusuri arah , ia sedang melaluinya, membersihkan, menyiram, satu persatu rumput, bunga, bebatuan yang ada disana..
CINTA
Cinta untuk sang ’musuh’
Mungkinkah seseorang merasakan kasih sayang yang besar terhadap musuh peperangannya?
Selama hal itu tidak melalaikannya untuk memeperjuangkan apa yang menurutnya benar, maka biarkanlah ia. Mengharap kasih sayang yang sama dimilikinya dari mereka, ataupun orang lain yang ia tidak sadari. Cinta itu akan berbalas sesuai porsinya, bahkan bisa lebih, ketika cinta itu berasal dari ketulusan, keimanan.
Label:profil Kader cinta